Translate

Senin, 03 Agustus 2015

T103 (Bahan Pelapis Tas)

Satu hal yang menjadi pembeda antara tas handmade dan tas grosiran selain kuantitas adalah bahan. Pernah dan sedang bermain di keduanya sungguh menambah pengetahuanku. Salah satunya adalah bahan pelapis atau interlining.

Pada tas grosiran, karena kebanyakan bahan utama menggunakan kulit, baik synthetic leather maupun yg genuine leather, maka interlining untuk outer nyaris tak diperlukan. Ini berbeda dengan tas handmade yang kebanyakan berbahan dasar fabric. Bisa linen, katun, kanvas, burlap, tenun, atau lainnya. Untuk memberi 'bentuk' selain menguatkan si outer (bahan utama) tadi, dipakailah interlining atau bahan pelapis. Salah satunya adalah t103.

T103 adalah sejenis kain keras yg bisa dipakai di industrial sepatu. Dia bisa disebut juga ujung keras. Mungkin karena fungsinya utk membuat kaku sepatu terutama di bagian ujung/depannya.

Sepanjang pengetahuanku ada 2 ketebalan di pasaran; 0,6 dan 0,8. Teksturnya campuran seperti kain dan kertas. Permukaannya sedikit bertekstur dengan serabut-serabut halus bermunculan sepanjang luasan bahan.

Selain ketebalan, jenis kain keras ini ada 2 macam; sedikit lembut dan agak kaku. Mantan tukang sepatuku mengatakan kalau itu membedakan utk sepatu laki-laki dan perempuan. Yang lebih halus tentu untuk sepatu perempuan.

Seperti halnya semua pabrikan bahan pelapis, si kain keras inipun ada berbagai macam lebar. Yang pernah dan sedang dijual di fanpage Ayaran craft adalah KS (kain keras) dengan lebar 140 cm dan 145 cm.

Meski teksturnya mirip kertas, ks ini sangat kuat. Aku sudah membuktikan sendiri, kurendam dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi esok harinya dia nggak hancur. Hanya basah. Kuuji tarik pun nggak robek.

Pengaplikasiannya pada sepatu dengan dilem ke bahan utama. Memakai lem bening. Pada tas, selama ini aku hanya menjahitnya. Jadi pola ks sudah ditambah kampuh jahit.

Demikian sedikit tentang t103 alias kain keras alias ujung keras.