Sebenarnya aku sudah ingin mengikuti kursus ini Maret lalu.
Tapi karena jadwalnya kurang tepat, aku tak mendaftar. Alhamdulillah, Juni ini
Akemi Sensei dari Jepang datang lagi. Dijembatani oleh Mutiara Craft, salah
satu suhu patchwork dan quilting yang sudah melanglang buana mengajarkan ilmu
yang ditekuninya selama 30 tahun itu untuk kedua kalinya ke Jakarta, atau lebih
tepatnya di Stamford Activity Club, perumahan Raffles Hill, Cibubur.
Ada dua hari kursus berlisensi yaitu tanggal 8 dan 9 Juni.
Hari pertama dengan biaya 1,7 juta peserta mendapat kit membuat tas dan pouch.
Hari kedua, 1,3 juta tanpa kit dan lebih
banyak teori. Pelatihan
berlangsung dari jam 9 pagi sampai dengan 5 sore dengan sekali lunch dan 2x
coffee break. Dengan tambahan biaya 400 ribu, peserta , mendapat Patchwork Quilt Text Book yang kabarnya
dikeluarkan oleh pemerintah Jepang. Kubilang kabarnya karena aku sama sekali
nggak mudheng huruf-huruf kanjinya. Huhuhu.. hanya saja, Akemi Sensei berpesan
agar isi text book itu tidak disebar luaskan via internet karena ada pengawasan
dari pemerintah Jepang.
Tanpa pengawasan pemerintah manapun seharusnya setiap isi
buku yang memang tidak dimaksudkan untuk dijual dalam bentuk elektronik tidak
dibagikan apalagi dijual dalam bentuk file. L
Sedih melihat betapa pembajakan buku—yang royalty bagi penulisnya tak seberapa
dibanding riwehnya saat membuat—masih begitu merajalela di Negara kita. Dan tak
ada hukum yang bisa menyentuhnya!
Back to pelatihan. Demi mengirit biaya, dan karena sabtu aku
jadwal facial—halah, teteup curcol xixixi—maka aku ambil yang hari minggu.
Bangun pagi-pagi, semangat urus rumah terutama masakan buat anak-anak dan suami
tercinta, sekitar pukul 7.25 aku sudah bisa menggeber vega merah keluar rumah
diiringi lambaian tangan anak-anak dan suami tercinta. Asli, aku bersyukur
sekali dikaruniai anak-anak dan suami hebat seperti mereka, yang selalu bisa
mendukung emaknya termasuk saat harus membujang ke Surabaya, merawat diri ke
salon atau klinik, juga menuntut ilmu.
Perjalanan Tanah Baru-Raffles Hill kutempuh tak sampai
sejam. Maklum, Cibubur Junction yang biasa padat masih lancar jaya kulewati
termasuk beberapa titik kemacetan lainnya. Belum banyak peserta datang, aku
segera ambil kapling di meja paling depan. Jika dulu saat sekolah biasanya
paling suka ambil bangku belakang, sekarang pelatihan bayar mahal, sayang dong
kalau ambil tempat belakang. Senyampang masih sepi, aku sempatin narsis dulu
dengan Akemi. Minta tolong penerjemahnya, yang ternyata tak lain adalah suami
Mbak Ira pemilik Mutiara Craft.
Setelahnya, cuci mataaaa!!! Asli, meski belanja sudah
kutekan berdasar kebutuhan, tetap saja habisnya lumayan. Maklum, craft
patchwork quilting memang termasuk mahal. Ini karena bahan dan alat pembuatnya
juga mahal. Misal saja, benang untuk quilting paling murah setelah diskon masih
45 ribu. Yang paling bagus segulung kecil bisa sampai 140 ribu. Dakron felt
untuk batting atau lapisan dalam juga mahal. Per meternya sekitar 140ribuan.
Itu yang kualitas bagus dari Jepang seperti yang digunakan Akemi. Yang produk
local atau import dari Amerika harganya sedikit di bawah itu. Tapi tentu saja
ada harga ada mutu. Begitupun kain, jarum, dsb. Salah satu yang kubeli,
penggaris khusus sepanjang 50 cm dengan lebar 8 cm harganya 250 ribu. Ini
terpaksa karena rotring bekas menggambar manual saat masih kerja dulu
pinggirnya sudah mulai gripis kupakai berkali-kali. Waktunya pensiun, Nak. :)
Sedikit tentang penggaris, dia memang harus khusus karena
skala atau garis ukurannya didesain untuk memudahkan dan mempercepat pengukuran
dan pemotongan bahan. Ketebalannya disesuaikan untuk lebih safe saat digunakan
dengan rotary cutter.
Tepat pukul 9 kursus pun dimulai. Dibuka dengan pola Eight
Point Star yang terdiri atas bentuk dasar segitiga, bujur sangkar, dan persegi
panjang. Usai membuat pola, kami asyik memadupadankan kain yang sudah kami
persiapkan sebelumnya sampai waktu coffee break tiba. Hingga makan siang, ada
beberapa lagi tambahan pola dan tips menjahit sambungan segitiga.
Usai makan siang, kami sempatkan narsis foto bersama di
halaman Tirta Stamford Activity Club. Hingga sore itu, ada 5 pola yang kami
pelajari. Buatku pribadi, yang selama ini belajar patchwork dan quilting lebih
banyak otodidak dari internet dan buku, meski mahal, pertemuan kemarin worthed
lah. Ada beberapa tips dan trik terutama saat membuat produk semisal pouch atau
tas yang lebih nendang saat dijelaskan oleh ahlinya daripada dengan membaca di
tutorial.
Sayang, cuaca cerah bahkan cenderung panas hari itu harus
diakhiri dengan hujan lebat, disertai geledek dan angin kencang. Bahkan sudah
dimulai dari Cibubur Junction. Nah, kalau sudah begitu, baru deh membatin kenapa
tadi pagi nggak uji nyali bawa mobil sendiri. Hehehe.. masalahnya, text bookku
sampai sebagian kebasahan, tembus meski sudah kumasukkan di dalam jaket lalu
berlapis jas hujan.
Tapi nggak papalah. Yang penting sudah dapat ilmu hari itu,
dan pulang sampai di rumah meski kedinginan disambut oleh kehangatan keluarga
yang masih teteup asyik becanda atau saling menggoda hingga salah satu menangis
meski di tengah kegelapan mati lampu.
Thanks hubbyku, Ayaran anak-anakku, Akemi Sensei, dan Mbak
Ira. :)
Tanah Baru, 10 June
2013 6.18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar