Translate

Sabtu, 23 Mei 2015

Behind the Scene Tas Shanti

Sebenarnya sudah lama sekali aku ingin membuat tas model ini. Tapi seperti tas Sejuta Umat yang juga bergaya feminim, aku yang lebih suka gaya sporty harus nunggu mood dulu. Sayangnya, eh serunya, customer kadang berhasil 'memaksa' kita menembus dinding mood itu. Kalau diibaratkan mungkin seperti editor buku yang ngejar2 naskah segera diselesaikan tak peduli si mood lagi ngumpet entah kemana--edisi curcol penulis. Hehehe..

Maka, pada suatu malam yang penuh berkah (semoga), aku meminang kit tas yang lebih dikenal sebagai Wings bag ini dari salah seorang senior di dunia per-tas-an handmade. Dan ketika jadi, kuberilah nama wings bag ini tas Shanti sesuai nama si Mbak.

Model tas ini dengan beberapa derivasinya sebenarnya sudah kupunya buku nya untuk dicontek.Juga ada tas milik kakak ku yang kuculik saat pulang Pati. Rencananya kubongkar lalu ku bikin pola dengan beberapa perubahan sesuai selera. Tapi akhirnya si kit yang berhasil kueksekusi.

Jadi, ada beberapa jalan untuk membuat tas.
1. Mendesain dan pecah pola sendiri. Cara ini yang kurasa paling pas n membuatku puas. Sampai saat ini tas2 Ayaran 80% hasil rekaan sendiri.
2. Nyontek model n pola dari buku.
3. Memutilasi tas jadi utk kemudian dicontoh sesuai potongannya.
4. Beli kit yang sudah lengkap bahan dan aksesoris serta tutorialnya.

Kembali ke tas Shanti, tanpa melihat tutorial aku langsung menjahitnya, setelah malam sebelumnya kuolesi coating anti air anti kotor. Hasilnya, ada beberapa perbedaan yg terjadi begitu saja, misal lipitan di bagian body depan yang mengarah ke luar, pemakaian kunci sodok, handle kulit sintetis --yang ini memang sudah diniati dari awal--dan proses penyambungan body dalam dengan gusset dengan sistem balik. Bukan pakai bisban.

Hasilnya, puasss.... Meski harus lebih dicoba lagi pemakaian coatingnya supaya benar2 mengamankan si tas dari kotoran.

Meski begitu, ada beberapa insiden juga saat pembuatan tas ini. Aku yg lebih suka aksesoris bakar/poles awalnya memaksakan seleraku itu. Tapi ternyata si bahan nggak 'kawin' sama si magnet snap dan kunci sodoknya. Terpaksa kudedel lah. Untungnya hasil dedelan nggak terlihat kentara di jahitan.

Dan, tas Shanti dengan pola original ternyata juga nggak imbang dengan peletakan handle panjang. Maka kuoperasilah si pegangan handle. Dan tanpa ribet menjahit, kumanfaatkan jamur centang untuk merekatkan pegangan handle dan body kanvasnya. Hasilnya selain fungsional juga menambah nilai estetika.

Yang sekarang sedang proses adalah pemotongan bahan untuk kits dan workshop rutin di bengkel Ayaran. Mau coba bikin tas Shanti? Colek2 saja ya.. :)

   2015.05.23 - 11:13

Minggu, 17 Mei 2015

Kopdar Kedua Crafter Jaksel

Berawal dari obrolan di group whatsapp, kopdar kedua crafter Jaksel akhirnya berhasil dilaksanakan. Agenda utamanya bedah buku craft terutama bag making sekaligus sharing tentang FAQ (Frequently Ask Questions) dalam bag making. Agenda kedua WS bikin dompet genthong. Tapi ternyata yang kedua urung dilaksanakan karena sampai asar berkumandangpun sharing tentang tips n trik dalam pembuatan tas handmade rasanya belum tuntas.

Bukan sekedar teori dan menunjukkan bagaimana, tapi kopdar ini juga diwarnai praktek langsung. Itulah mengapa workshop Ayaran sengaja dipilih sebagai tempat kopdar. Jadi saat crafter ada yang bertanya bagaimana memasang rivet dan eyelet dengan handpress, bisa langsung dipraktekkan. Juga saat ada crafter yang tanya, kenapa hasil pemasangan rivetnya (paku centang) dan eyeletnya (mata sapi) jelek, emak Ayaran bisa langsung membandingkan matras miliknya dengan milik si penanya. Sehingga ketahuan dimana salahnya. Juga langsung dipraktekkan cara memasang rivet/eyelet yang benar.

Tak ketinggalan emak Ayaran dan jeng Vita kreatif membandingkan dua produk coating waterproof (beli dia dua olshop berbeda) pada dompet dan tas yang telah dicoating.

Nggak sekedar sharing tentang bag making terutama teknik dan peralatan-peralatan serta bahan, kopdar juga diselipi sharing dari mbak Dewi tentang teknik menjahit baju terutama lengan dan mukena saat break makan siang dan pagi saat baru beberapa orang yang datang.

Sebagai alumnus dari sebuah lembaga kursus menjahit busana terkenal, ilmu si mbak berguna sekali bagi crafter yang juga tertarik pada seni menjahit lain di luar tas. Dan pengetahuan mbak Fonza si fabric trader tentang berbagai macam bahan serta kecerdasannya melihat peluang-peluang bisnis di dunia tas handmade cukup memberikan pencerahan.

Meski yang datang kopdar kali ini tak sebanyak kopdar pertama, salah satunya terkendala long weekend dimana banyak member keluar kota, so far, semua puas dengan silaturahmi yang terjaga dan sharing ilmu serta pengalaman emak Ayaran dan member lainnya.

Kopdar selanjutnya diagendakan setelah hari Raya, sekalian halal bihalal dan akan diadakan WS bikin sesuatu. Tempat inshaaAllah di workshop Ayaran dan potluck dengan membawa-bagi makanan lagi. Dan pasti nya, akan tetap ada sharing pengetahuan dan pengalaman.

Catatan akhir:
Sebagai nyonya rumah, emak Ayaran berterima kasih sekali pada semua teman yang ikut membantu mencuci piring sendiri setelah makan (hihihi) dan merapikan workshop setelah 'dijarah' barang2nya. Terutama ke mbak Ana yang geulis.

Mari kita 'gandeng tangan', biar slow but sure. ^*^

Tanah Baru, 17/05/'15 20:58

   2015.05.17 - 19:44

Kamis, 07 Mei 2015

Tas untuk Anak Lelakiku



Juli besok, lelaki kecilku itu akan masuk TK, seperti kakaknya, akupun ingin membuat kan sendiri tas untuk nya. Apalagi dia juga sering menanyakan tas backpack pertama untuknya yang kini entah dimana.
Menemukan linen import motif mobil2an yang cocok dengannya, mulailah bahan kueksekusi siang kemarin. Kepotong masak, jemput sekolah, nyuapin, chitchat di 'rumah maya' dengan komunitas yang oke punya, dan tugas2 domestik lainnya, lewat jam 12 tengah malam barulah si Tas kelar.
Sementara proses itu berlangsung, si Lelaki kecilku selalu mengawal, dengan tak sabar menanyakan berapa jam lagi jadi. Seperempat jam sebelum semua proses selesai, si pemilik tas keburu kecapekan dan memilih menyusul papa dan kakaknya ke kamar.

Pagi ini, kakaknya menanyakan lalu dengan suka cita membawakan si Tas ke adiknya yang baru bangun. Bersemangat, dipakailah si tas itu kemana-mana. Saat kakaknya pamit berangkat sekolah, si adik pamit bersepeda keliling kompleks dengan tas barunya.
Alhamdulillah. Terbukti, membahagiakan anak itu tak perlu dengan barang mahal dan bermerk.
Sabtu ini, ws Ayaran selain simple sling bag juga bikin tas backpack ini. Tas ransel dengan dua saku samping dan satu saku depan yang kunci sodoknya bikin dia senang. Kunamai tas ini tas Ranu saja. smile emoticon
Pengin bisa bikin tas ini juga? Inbox saja ya. Rabu n Sabtu ruang jahit Ayaran terbuka bagi yang mau kursus semi Privat. smile emoticon