Sebagai penjual, kita harusnya memahami product knowledge dari barang yang kita jual. Termasuk di dalamnya
cara pakai, alat penunjang untuk pemakaiannya, serta kelebihan dan
kekurangannya. Hal ini akan membantu sekali pembeli newbie, yang baru terjun di ranah itu untuk memutuskan membeli
barang sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Sebagai pembeli, aku beberapa kali kecewa karena
saat membeli sebuah barang, seorang penjual tak hanya bermimik datar, tapi juga
tak tahu kegunaan alat itu dan bagaimana cara pakainya. Kalau menemui hal
semacam itu, langkah pertama yang bisa kita ambil sebagai pembeli adalah maklumi
saja. Karena penjual belum tentu pelaku di industry itu yang tahu cara pakai
alat tersebut. Apalagi kalau penjualnya itu SPG baru. Kedua, jangan sampai mati
gaya, tanyalah pada Om Gugel—atau “Om-om’ lain yang berbaik hati menyediakan
seabrek informasi di era teknologi sekarang ini--atau pakai cara konvensional;
baca buku atau tanya teman-teman yang
lebih berpengalaman.
Belajar dari dua posisi di atas, berikut aku sarikan ‘product knowledge’ dari bahan pelapis
yang sebagian besar aku jual di fanpage Ayaran Craft. Selain rivet/paku keling
dengan berbagai macam variannya, bahan pelapis adalah produk yang menempati FAQ
(Frequentlly Asked Questions)
tertinggi. Semua karakter masing-masing bahan pelapis (interlining) yang
kutulis di bawah ini kusarikan berdasarkan pengalaman. Baik itu aku sendiri
yang mengerjakan atau oleh tukang tasku.
Berikut bahan pelapis yang masih dan pernah kugunakan.
1 1. Busa
Lapis
2. 2. Busa
Ati
3. 3. Busa
polyfoam
4. 4. Busa
Teri
5. 5. Dakron
press
6. 6. Dakron/silikon
lembaran
7. 7. Kain
keras (t103)
8. 8. Stapleks
(M33)
9. 9. Vislin
1 10. Pelon
11. Laken
1 12. Flannel
1 13. Karton
1 14. Kulit
sintetis/spon
1.
Busa
Lapis
Busa lapis menempati urutan pertama karena dia yang lebih mudah kita
temui di sekitar. Teksturnya busa dengan serat rapat di satu sisi dan sisi
lainnya ada semacam ‘lapisan/kain’.
·
Cara menjahitnya sisi yang tidak ada lapisannya
bertemu dengan sisi buruk kain. Lapisan ini berfungsi juga sebagai lining, sehingga
tak perlu diberi lining (lapisan
dalam) lagi pun tak apa-apa. Bisa dijahit di pinggir sehingga saat memotong
pola termasuk kampuh (jarak antara tepi bahan dan benang jahitan). Untuk yang
luasan lebih luas, sebaiknya dijahit tindas (quilt)
·
Penggunaannya bisa kita temukan di sarung bantal,
tutup kulkas, tutup galon, atau pouch.
Ada berbagai macam ketebalan yang sesuai dengan produk yang kita hasilkan.
Misal untuk tutup kulkas, bisa dengan ketebalan 4 mm. Untuk pouch atau tas bisa dengan ketebalan 5
mm atau di atasnya. Terserah.
·
Kekurangannya, untuk pemakaian lama dan dicuci
berkali-kali, dia bisa menjadi kempes.
·
Kisaran harga 10 ribu ke atas per meter sesuai
ketebalan dan tokonya. Lebar 1,5 m.
2.
Busa
Ati
Teksturnya sama dengan sandal, kenyal dan padat. Ada berbagai macam
ketebalan. Ada yang berwarna hitam dan dijual dalam bentuk potongan dengan
ukuran tertentu, ada warna putih dan dijual gulungan/ meteran. Hanya, untuk
yang berwarna hitam biasanya ketebalannya tidak merata. Ada sebagian yang lebih
tipis dan sebagian yang lebih tebal. Sedangkan yang putih, ketebalannya lebih
merata.
Busa ati dengan anti slip di satu sisinya biasanya digunakan sebagai
bahan pembuat slipper seperti yang biasa kita temui di sandal hotel.
·
Cara menjahitnya, untuk yang tipis bisa dijahit
termasuk kampuh. Untuk yang tebal, dijahit di dalam kampuh. Sebaiknya dilem
dulu dengan lem bening (aibon dsb) baru dijahit. Menjahitnya bisa dengan roller foot atau jika dengan sepatu
biasa, lapisi atas/bawah busa ati dengan kertas koran agar tidak seret. JIka
tak ingin mengelem, bisa langsung dijahit system
sandwich (outer, interlining, lining)
tapi kampuh lalu ditutup dengan bisban. Semua tergantung penempatan.
·
Penggunaan bisa untuk bagian badan tas, alas
tas, flap (tutup), atau handle. Pada backpack serut Sak Telu, Ayaran
menggunakan busa ati 2 mm untuk alasnya. Busa ati 2 mm juga digunakan sebagai interlining di handle backpack Ranu.
Sedangkan busa ati 1 mm digunakan di flap tas Layang.
·
Kisaran harga 10 ribu ke atas per meter tergantung
ketebalan dan tokonya. Lebar 1,4 m
3.
Busa
polyfoam
Kita biasa mendapati busa jenis ini untuk peredam gesekan di furniture
kayu yang kita beli yang bisa di-breakdown.
Permukaan mengkilat dan licin, membentuk semacam gelombang-gelombang tak
kentara seperti di permukaan asbes. Ada beberapa ketebalan. Busa polyfoam lebih
kenyal daripada busa ati dan dia patah jika dijahit.
·
Cara menjahitnya dengan system sandwich, tapi
dia tidak termasuk kampuh. Jadi sisa kampuh outer dan lining harus ditutup
dengan bisban. Atau jika tak memakai bisban, dia diselipkan ke dalam setelah
outer dan lining dijahit dan dibalik ke sisi baiknya.
·
Biasa dipakai sebagai interlining handle tas ransel.
·
Kisaran harga 10 ribu ke atas tergantung
ketebalan dan tokonya.
4.
Busa
Teri
Teksturnya mirip busa lapis, tapi lebih awet dari sifat kempes setelah
pemakaian lama. Ada semacam lapisan kain di satu sisinya, sehingga bisa
langsung berfungsi sebagai lining. Jika busa lapis berwarna krem putih, busa
teri berwarna hitam.
·
Cara menjahitnya, seperti busa lapis.
·
Penggunaan biasanya untuk lapisan di tas ransel
sebagai bantalan bagian punggung , atau kantung laptop. Juga sebagai lapisan
tas laptop tanpa harus memakai lining lagi.
·
Kisaran harga 10 ribu ke atas tergantung
ketebalan dan tokonya.
5.
Dakron
press
Dakron yang dipres, dengan berbagai macam ketebalan dan tekstur. Ada yang
halus, ada yang kaku. Dakron pres yang halus dengan ketebalan tipis sekitar 3
mm teksturnya mirip laken dan flannel. Dengan sifat lebih melar daripada
keduanya. Warnanya putih.
·
Cara menjahitnya bisa dengan system sandwich.
Untuk membuat pouch, dia tak perlu dijahit tindas. Tapi untuk lining tas
sebaiknya dijahit tindas agar lebih menyatu dengan lining dan outer.
·
Sebagai interlining tas, dia memberi efek
bervolume, tapi lemas, tidak ‘membentuk’. Cocok untuk model simple sling bag.
Atau backpack anak-anak yang ingin kelihatan ‘berisi’ tapi cukup ringan dan
tipis.
·
Harga kisaran 25 ribu ke atas per meter tergantung
ketebalan, import atau lokal, dan tokonya.
To be continued…J
Senang berkunjung ke blog ini.. thanks sharing ilmu nya... mba Indar.. tlg terusin topik ini.. saya lg tertarik belajar pertas-an :) .. makasih banyak sebelumnya ..
BalasHapussama2. :) InsyaAllah akan nulis yang lain lagi. :)
HapusHai mba.. seneng baca postingannya.. makasih ilmunya
BalasHapussama2 :)
HapusHai mba..
BalasHapusBoleh minta info beli busa teri dimana ya mba? Terimakasih.
aku juga jual mbak.
HapusKl tas yg bahannya halus mengkilat itu namanya kain apa ya mbak?mengkilatnya kaya kulit mbak
BalasHapuskulit sintetis bukan mbak? atau vinyl?
HapusMbak , kalo mau tanya lapis tuk tote bag supaya kaku tegak pake lapis apa ya. Krn klo pake stapleks kurang kaku. Terima kasih
BalasHapusKalo untuk totebag pake lapis apa ya supaya kaku dan tegak. Krn kalo pake stapleks kurang kaku.terima kasih
BalasHapuskalau aku suka pakai busa ati. dilem rata dulu ke kedua permukaan bahan dan pelapis, baru ditempelkan kalau sudah nggak lengket.
Hapusemak jual kain stapleks ya? Tokonya di wilayah mana?
BalasHapusdepok, tanah baru mas
Hapusatau online aja di Ayaran Indar FB, atau fanpage Ayaran Craft
HapusMbak, kalo mau beli busa ati yg tebalnya 1 mm dmn ya ?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMba, mau tanya klo cara jahit alas kain untuk tas dari bungkus kopi gmn caranya ya?
BalasHapus