Translate

Rabu, 15 Mei 2013

Temu Kangen Arek Cewek STMN Perkapalan Sda



Sekitar jam setengah sebelas siang aku menjejakkan kaki di bandara Juanda Sidoarjo. Setelah dua setengah jam sebelumnya suamiku tercinta dan dua krucils kami melepasku di bandara Soetta Tangerang. Andai si sulung Ais tak ada les piano, paling dia akan nginthil juga. Maklum, kemana-mana kami biasa berlima. Kecuali untuk moment spesial siang itu, Sabtu 11 Mei 2013, di rumah makan Rumadi Gayung Sari. Aku harus pergi sendiri, membawa sebongkah besar rindu dan segunung asa bertemu teman seperjuanganku. Ya, masa STM bagi kami bukanlah satu titik di milestone kehidupan kami yg tanpa arti. Dia adalah rentang usia luar biasa, yang ikut membentuk kami hari ini. Dan siang itu menjadi saksi, meski matahari memanggang bumi, yang kami rasa hangat saja. Hangat oleh peluk cium dan sapa, serta cerita tentang 20 tahun jeda yang memisahkan kami semua.

Sedikit keresahanku tentang transportasi terelai manakala my bbf, best best friend, pinjam istilah dr anak baru gedeku, menawarkan menjemput dan mengantar kemana aku mau. Love u much, sweety Yessy. :-) Dan dia menepati janji. Dengan Mio dan gamis strip hitam putih serta jaket bahan flanel, si cantik putih yang msh tampak berusia 20-an itu menepi menanti di pintu keluar bandara.

Selain sering bertukar kabar via whatsapp maupun telp dan sms, sebelumnya, dalam sebuah urusan di Jakarta, Mama Aira pernah menginap semalam di rumah. Itu sekitar seminggu setelah kami bertemu di perjalanan ‘mbujangku’ ke Surabaya bulan November 2012. Pertemuan pertama kami setelah 8 tahun tak bertemu semenjak aku resigned dr Pal Desember 2004.

Sempat salah arah, akhirnya kami tiba di lokasi. Sudah ada beberapa teman yg datang. Yulita, Emma, Woro, Yuli, Sri, Dian, Mbak Winda, dan... Eng ing eng... Hesti! Yg terakhir ini, satu lagi bbf yang kurindu sampai tak berani membayangkan dia datang saking khawatir menelan kekecewaan. ;p

Pesan menu, sholat dhuhur dulu, menyela cerita yang kami bagi bersama. Lalu satu persatu teman yang lain datang. Susiana yang sudah baik hati dan tidak sombong melayani kecerewetanku soal ticketing. Thanks dear…J Dwi Yani dengan duet gokilnya Nunuk yang masih setia dengan hobi dan berprestasi sebagai penyanyi, juragan asuransi yang dapat passive income 60 juta dan jalan-jalan ke Bangkok gratis mbak Eny Laili, Siwi mama Gangga yang melarikan diri dari tamu-tamu di rumahnya demi bertemu kami, juga Anis Yuniati yang seingatku kerja di travel agent.

Tak banyak yang datang dibanding pertemuan yang pertama, hanya sekitar 16 orang. Tapi itu tak mengurangi keasyikannya. Apalagi buatku yang terpisah sekitar 800 km jauhnya. Usai kenyang makan, maka sambil leyeh-leyeh kami berbagi cerita. Beberapa masih setia pada PT Pal Indonesia merdeka!, beberapa mengais rejeki di tempat lainnya, satu ngurus anak dan main-main sama hobi—ini sih aku, hehehe—beberapa menjadi single parent, beberapa masih single, dan beberapa settled berkeluarga. Menyimak  satu per satu cerita mereka, betapa aku kembali harus mengakui, hanya Dia sehebat-hebatnya sutradara. Fase malam-siang tangis-tawa tiap manusia begitu uniknya.

Ada perjumpaan ada perpisahan. Maka menjelang sore, meski dengan berat hati, temu kangen ini harus kami akhiri. Cipika cipiki lagi, foto-foto, selesai. Satu persatu kami meninggalkan pelataran Rumadi, meneruskan agenda menjelang malam. Beberapa janjian hendak ke Tulungagung, beberapa kembali ke keluarganya, dan aku… curhat lagiii!!! J

Kembali dibonceng bbf cantikku, kami dikuntit Hesti menuju Royal Plasa. Menuju foodcourtnya, memesan menu es campur, kentang goreng tertimbun parutan keju, tahu goreng, dan sushi, kami meneruskan perbincangan. Menu yang lebih nikmat dan sehat bagi jiwa yang kami santap kemudian adalah tentang keluarga dan romatikanya. Detail rasanya, rahasia untuk kami bertiga. Hahaha..

 

Andai tak harus segera ke bandara, paling kami bisa semalaman di sana. Tapi jam sudah menunjukkan pukul 19.00. Pesawat yang akan mengantarku pulang take off jam 21.30. Maka meski berat hati kami harus meninggalkan tempat yang menjadi saksi betapa seorang manusia, perempuan, adalah makhluk yang butuh bercerita, butuh dicinta dan mencinta, serta butuh didengar resahnya.

Melepas Hesti untuk kembali ke rumahnya yang nyaman di dekat Kodam, aku dan Yessy kemudian meluncur ke Juanda. Seperti siang tadi, kami mengambil rute Waru. Meski sempat salah ambil jalan dan bertemu dengan banyak muda mudi pacaran di bawah jalan tol Waru, Alhamdulillah kami sampai dengan selamat di bandara. Aku tahu, sebanyak apapun ucapan terimakasihku tak  kan cukup untuk membalas kerepotan Yessy mengantar jemputku hari itu. Thank you soooooo much, dear… May God bless you.


Pulang ke Depok yang tak sepanas Surabaya hatiku penuh bunga. Meski mata mengantuk kurang tidur—saking excitednya seperti anak kecil mau ke kebun binatang pertama kali—tapi isi kepalaku bergolak bagai ombak. Ciee…lebay mode on ini mah. Hehehe..

Menghidupkan gadget begitu sudah sampai di gedung bandara Soetta, sms dari bapake anak-anak masuk. Dia memintaku menunggu, sedang dalam perjalanan menjemputku. Oh God, thank You sooo much mengirimiku lelaki gentle ini sebagai suami, sahabat, kekasihku. Alhamdulillah. Tak lama menunggu, ksatria bersweater abu-abu menunggang Zafira hitam itu muncul di hadapan. Membawaku kembali ke pangkuan keluarga yang menanti, pulang ke rumah yang hangat dan nyaman. Yang special kurasa adalah kami hanya berdua, berbincang sesekali kutinggal main gadget sepanjang perjalanan. Andai nggak ngantuk dan capek, ingin rasanya kuajak dia mampir ke cafĂ© 24 jam, pacaran. Secara dia tipe family man yang sukanya kemana-mana ngajak krucils serta padahal si emak maunya berdua saja. Hehehe…








Maka, begitulah akhirnya. Happy ending untuk semua.
Aku lelap di pelukan kekasihku, membawa bunga mengembang warna-warni dari pertemuanku dengan sahabat-sahabat lama, sembari sesekali membayangkan keasyikan bertemu teman-teman baru, komunitas mobil Chevrolet Zafira esok harinya.

Alhamdulillah.
Thanks to all yang membuat asaku menjadi nyata. :)

Tanah Baru, 15 Mei 2013 06.30


5 komentar:

  1. senengnya ya mba... ketemu temen2 lama. jadi berasa kembali muda hihihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Say.. Bahkan, andai waktu bisa diputar kembali ingin rasanya kami berusia16 tahun lagi. Hihihi.
      Thanks for comment ya

      Hapus
  2. wah.. senangnya bisa reuni... apalagi pulangnya dijemput ksatria abu2... hahahaa.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Biasanya kan ksatria berbaju zirah menunggang kuda putih. Ini tunggangannya hitam n pakai sweater abu2 krn masih agak batuk.

      Hapus
  3. Hehehe. Biasanya kan ksatria berbaju zirah menunggang kuda putih. Ini tunggangannya hitam dan pakai sweater abu2 krn msh agak batuk.
    Thanks udah mampir ya... Have a nice day.

    BalasHapus