Translate

Tampilkan postingan dengan label #totebag. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #totebag. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Maret 2016

Jenis-jenis Pelapis Tas bagian kedua

1.       Dakron/silikon lembaran
Dakron/silicon lembaran nyaris sama. Hanya tingkat kehalusan mereka yang membedakan. Dakron lembaran, jika dibelah tengahnya bisa terpisah serat-seratnya, tapi kalau silicon lembaran tidak bisa. Akan saling berkaitan serat-seratnya. Tekstur silicon juga lebih halus, tidak sekaku dakron lembaran. Tersedia dalam berbagaii ketebalan dalam ukuran oz, dan berbagai lebar dari 1,5 sampai dengan 2,4 m. Dakron/silicon lembaran ini biasa digunakan untuk batting (interlining antara outer dan inner) bed cover.
·         Cara menjahitnya dengan system sandwich. Gunakan sepatu khusus quilting (walking foot atau free style motion foot) agar kain tidak tertarik dan berkerut saat dijahit.
·         Sebagai batting dia cocok untuk tas-tas quilting yang harus dijahit tindas dan ada efek bervolume tapi tidak berat.
·         Harga berkisar antara 50 rb ke atas. Tergantung lebar, ketebalan, tingkat kehalusan, dan tokonya.



2.       Kain keras (t103)
T103 merupakan salah satu interlining yang tidak mudah didapat. Yang paling umum ada dua ketebalan 0.6 dan 0,8 dengan lebar 1,4 m. Warnanya raw white, di supplier dijual dalam gulungan sepanjang 60 yard. Seratnya seperti pulp. Sifatnya tidak mudah sobek. Penulis pernah merendam t103 ini dalam air dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi dia tidak hancur atau melar.  Di industry sepatu dia biasa disebut kain keras (KS) yang memiliki dua varian. Ks perempuan dan laki-laki. Ks perempuan teksturnya lebih lembut daripada laki-laki.
·         Cara menjahitnya bisa langsung dengan kampuhnya, tanpa harus dilem dulu. Atau bisa juga dilem terlebih dulu dengan outer.
·         Sebagai interlining dia memberi kekuatan pada konstruksi tas tapi cukup fleksibel dan tidak kaku.
·         Harga di pasaran sekitar 22.000-25.000/m



3.       Stapleks
Staplek merupakan salah satu jenis dari kain keras yang ada di pasaran. Biasa dijual dalam roll berisi 60 yard atau 30 yard. Staplek ada yang memiliki lem di satu sisi, ada yang tidak memiliki lem. Di pasaran beredar beberapa merk, tapi untuk bag making sebaiknya gunakan staplek yang lemnya merata dan lebih lengket ke bahan. Hal ini mengingat staplek sebenarnya digunakan untuk memberi efek tegak pada krah atau kaku pada bagian depan baju yang berkancing, yang tidak membutuhkan luasan permukaan banyak. Untuk bag making yang membutuhkan luasan permukaan lebih ,banyak daripada penggunaan di apparel (baju) maka disyaratkan lem yang benar-benar kuat.
Memiliki lebar standart  90 cm, staplek terdiri dari beberapa ketebalan. M70, M33, M32, dan M10 merupakan urutan ketebalan dari yang paling tebal (kaku) sampai yang paling lemas. Yang paling sering digunakan untuk melapisi outer adalah M33 dan M32. Sedangkan M10 biasa untuk melapisi inner.
·         Cara menjahit staplek ini dengan disetrika terlebih dahulu ke bahan. Setrika panas, mulai dari bagian tengah geser ke tepi-tepi. Jalan sekali, angkat, jalan lagi. jangan menyetrika staplek dan outer/inner seperti menyetrika baju biasa untuk menghindari udara terjebak di dalamnya. Sisi buruk kain berhadapan dengan sisi berlem staplek. Rapikan (setrika) terlebih dahulu bahan sebelum digabungkan dengan staplek. Pola dibuat sudah termasuk kampuh.
·         Efek yang ditimbulkan oleh penambahan staplek pada outer/inner tergantung jenis staplek yang dipakai. Kanvas lokal dengan staplek M70 jelas akan lebih tegak disbanding linen dengan staplek m33.

·         Harga di pasaran berkisar 17.000/m. 


Minggu, 27 September 2015

Jenis Bahan/ Warna Aksesoris Tas.


(Warning! Hanya buat pemula. :))
Jadi ceritanya saat menerima orderan aksesoris dari beberapa pelaku tas handmade newbie, saya sering menawarkan mau yang nikel atau atg? Ini karena mereka tidak mencantumkan maunya yang warna apa. Pertanyaan selanjutnya biasanya adalah nikel atau atg itu yang bagaimana Mbak?

Baiklah.. Jadi, di pasaran, ada beberapa warna/lapisan yang biasa kita kenal. Ada nikel (putih), poles/bakar (coklat keemasan), dan emas (emas muda, emas tua). Nah, nikel sendiri ada dua, lokal dan import. Cirinya yang import lebih ‘cling’ daripada yang lokal. Harga juga jelas lebih mahal. Nikel import juga nggak gampang karatan dibanding dengan nikel lokal.

Di kelas atg (pada beberapa supplier diberi kode agg) ada dua jenis juga. Bakar dan poles. Yang poles ini setara kelasnya dengan nikel import. Dia lebih cling, nggak gampang karatan, dan jelas lebih mahal. Sedangkan yang bakar, pada kondisi lembab dia gampang sekali karatan.

Untuk warna emas, setahuku ada 3 varian. Emas muda, emas tua, dan emas yang agak kemerahan. Sayang, stok yang ada di workshop ayaran cuma yang emas muda. Selain nikel, poles/bakar, dan emas, ada juga black nikel. Tapi dia paling jarang digunakan terutama di ranah tas handmade.

Khusus penggunaan nikel dan poles/bakar, dia masing-masing membawa ‘jiwa’ pada si tas. Nikel kesannya lebih sporty dan casual. Sedangkan poles lebih bersifat klasik  vintage. Jadi, kalau motif bahan kita misalnya vintage, sebaiknya sesuaikan aksesoris (ring, kunci sodok, dll) dengan yang poles/bakar. Tapi kalau motif bahan kita lebih casual, cheerful, pakai saja yang nikel. Biar bisa nyatu semua elemen di tas itu. Demikian, CMIIW. :)



Kamis, 02 Juli 2015

Doctor Bag Batik



Tas model ini dikenal sebagai Doctor Bag karena model bukaannya seperti tas dinas dokter. Bukaan itu ada yang langsung tanpa ritsleting, ada pula yang diberi ritsleting. yang membuat bukaan dia berbeda adalah frame/ behel yang dipasang di mulutnya, di bawah ritsleting.
Frame berbentuk setengah segi empat dengan vaariasi sudut 90 derajat atau lonjong ini terbuat dari alumunium khusus (kalau tidak salah). Kebanyakan masih import, makanya harganya masih lumayan mahal. Untuk yang ukuran 30 cm biasa dibandrol oleh online sellers Rp 55.000,-/pc.
Selain framenya yang mahal, model ini juga lebih cocok kalau pakai handle dari kulit. Entah itu yang sintetis ataupun kulit asli. Itu juga saah satu alasan kenapa tas model ini lumayan mahal juga harga jualnya. Tapi, sesuailah dengan modelnya yang sebenarnya sederhana--karena prinsip dasar pembuatannya adalah totebag--tapi tampak elegan.

Nah, doctor bag buatanku ini adalah yang pertama. Seorang sahabat mengirimkan batiknya buat kubikin tas.
"Modelnya terserah deh," katanya.
"Sip," batinku. Bisa buat eksperimen nih. Hehehe...
Maka, setelah berminggu-minggu, kusela mengerjakan pesanannya yang lain dari bahan kanvas dengan model tertentu--yang terpaksa berhenti tengah jalan dan harus kubikin ulang karena kesalahan desain dan penentuan bahan--kubikinlah model ini.

Puas, jelas. Meski tetap harus ada beberapa hal yang perlu perbaikan.
Tas ini memakai frame ukuran 30 dengan handle kulit sintetis. Ukuran jadi 38L x 25H x 11T cm.
Kantung hape dan kantung ritsleting di dalam.